Stetoskop
adalah alat kedokteran yang hampir selalu bisa kita lihat jika kita
memeriksakan diri ke dokter. Sejarah menunjukkan bahwa stetoskop telah
dikembangkan sejak abad ke-17 di Perancis, yaitu oleh seorang Dokter
Perancis bernama René Théophile Hyacinthe Laënnec pada tahun 1816. Namun
demikian konsep analisa mealui suara detak jantung ternyata sudah
dikenal sejak lama di literature Mesir.
Sejarah Medis dari Mesir dan Awal Abad 15
Mendiagnosa melalui suara dari tubuh manusia telah dilaporkan dalam
literatur medis kuno. Hippocrates, Bapak Kedokteran, menganjurkan untuk
mencari instrumen yang praktis untuk dunia kedokteran di tahun 350 SM.
Hippocrates menggunakan metode untuk menggunakan telinga secara langsung
ke dada dan menemukan bahwa hal itu berguna untuk mendeteksi akumulasi
cairan yang ada di dalam dada. Pada abad 16, ahli bedah terkenal
Ambroise Pare mencatat bahwa “jika ada materi lain di dalam dada, kita
bisa mendengar suaranya dari botol yang diisi setengah”.
Perkembangan Awal Alat Stetoskop
Seperti yang telah disebutkan di atas, stetoskop ditemukan pada tahun
1816 ketika seorang dokter Prancis muda bernama Rene Theophile
Hyacinthe Laennec sedang memeriksa seorang pasien perempuan muda.
Laennec malu untuk menempatkan telinganya di dada, yang merupakan metode
auskultasi yang digunakan oleh dokter pada saat itu. Dia teringat
sebuah trik yang ia pelajari sebagai pada saat dia masih anak-anak yang
bermain suara melalui suatu padatan, kemudian ia menggulung 24 lembar
kertas, ditempatkan satu ujung ke telinga dan ujung lainnya ke dada
wanita itu. Ia senang menemukan bahwa dari kerucut kertas itu ia bisa
mendengar suara dengan keras dan jelas. Itulah kali pertama yang
tercatat dalam dokumentasi naskah auskultasi menggunakan stetoskop
(Mediate Auskultasi) di 8 Maret, 1817 ketika Laennec memeriksa
Marie-Melanie Basset, yang berumur 40 tahun.
Laennec menyebut alatnya dengan sebutan “Le Cylindre,” yang kemudian
berubah menjadi “Stetoskop”, yang berasal dari bahasa Yunani yang
berarti ‘saya lihat’ dan ‘dada.’ Dia menciptakan sebuah stethoscope dari
sepotong kayu (seperti pada gambar di atas). Salah satu ujung memiliki
lubang untuk menempatkan di dekat telinga dan ujung lainnya berbentuk
cekung. Laennec menerbitkan hal tersebut pada risalah klasik pada
auskultasi di tahun 1819 di mana di sana ia membahas tentang stetoskop
serta diilustrasikan desainnya. Edisi kedua diterbitkan pada tahun 1826,
setelah Laennec meninggal akibat penyakit Tuberculosis. Stetoskop itu
digambarkan memiliki panjang 12 inci dan 1,5 inci dengan diameter lubang
3/8 inci. Pada saat itu, Stetoskop bisa dibeli dengan harga 2 franc.
Dalam perkembangan selanjutnya, stetoskop sendiri terbagi menjadi dua macam, yaitu stetoskop Monaural dan Stetoskop Binaural.