Bulan adalah sama seperti Bumi, dalam artian bagian Bulan hanya setengah
yang mendapatkan cahaya matahari. Dengan kata lain, bulan memiliki sisi
siang dan sisi malam, sama seperti bumi. Dari sudut pandang kita dari
bumi, kita melihat berbagai fase perubahan penampakan bulan setiap
malamnya.
Bulan mengorbit atau mengelilingi bumi setiap 29 ½ hari waktu Bumi. Pada
setiap waktu, setengah dari Bulan diterangi oleh Matahari. Sisi lain
dari Bulan menghadap membelakangi Matahari dan berada dalam kegelapan.
Selama Bulan meng-orbit di sekitar Bumi, kita dapat melihat lebih banyak
pada sisi terangnya. Perlahan-lahan penampakan bulanmengalami
perubahan. Perubahan ini disebut dengan fase Bulan. Fase bulan terjadi
karena akibat perubahan sudut dari garis yang menghubungkan
Matahari-Bumi-Bulan sewaktu Bulan mengorbit Bumi.
Bulan memiliki banyak fase, yang umum kita ketahui diantaranya, Bulan
baru, sabit, dan purnama. Selama sebulan kita melihat perubahan bulan
dari bulan sabit ke purnama dan begitu seterusnya. Perubahan dalam
bentuk dan ukuran ini adalah diakibatkan oleh kondisi pencahayaan yang
berbeda. Jumlah yang berbeda dari sinar matahari, tercermin oleh
matahari ke bumi. Karena bulan terus berputar mengelilingi bumi, maka
dari itu munculah bentuk yang berbeda.
Ketika bulan berada di antara matahari dan bumi, bulan tidak memantulkan
cahaya matahari, sehingga sisi bumi yang mengalami malam hari tidak
dapat melihat munculnya bulan itu. Hal ini disebabkan karena sisi bulan
yang terkena sinar matahari adalah hanya bagian yang menghadap matahari
dan posisi bulan yang membelakangi sisi gelap bumi. Fase ini disebut
dengan Bulan Baru.
Satu hari setelah bulan baru, sepotong cahaya yang tipis dapat dilihat,
fase ini dikenal dalam kalangan umat Islam dengan sebutan datangnya
Hilal. Semakin hari, semakin banyak sisi bulan yang diterangi matahari
terlihat. Setelah tujuh hari, kita melihat setengah dari bulan purnama.
Ini merupakan setengah lingkaran yang terkena sinar matahari dan
terlihat dari bumi. Hal ini disebut kuartal pertama. Tujuh hari setelah
kuartal pertama, bulan bergerak ke tempat di antara Bumi dan Matahari
berada. Fase ini adalah bulan purnama. Tujuh hari setelah bulan purnama,
kita melihat setengah bulan purnama sekali lagi. Ini dikenal sebagai
kuartal terakhir atau ketiga. Setelah satu minggu lagi, bulan kembali ke
fase bulan baru.
Karena adanya rotasi Bumi yang miring pada sudut 23,5 derajat, maka akan
ada perubahan posisi bulan dari terbit sampai terbenam sama seperti
matahari. Karena orbit Bulan mengelilingi Bumi, waktu pergerakan bulan
terbit dan terbenam akan bergerak relatif terhadap matahari terbit dan
terbenam. Namun, dikarenakan orbit bulan tidaklah murni lurus seperti
bumi mengorbit matahari, orbit bulan yang miring sebesar 5 derajat
menyebabkan kita bisa melihat bulan terbit di posisi yang berbeda.