Semua
orang mengetahui kalau logam baja itu berat sekali. 1 m3 logam baja
bisa memiliki massa sebesar 7750 kg. Bandingkan dengan air yang hanya
memiliki massa sekitar 1000 kg setiap meter kubiknya. Jadi secara
logika, harusnya logam baja tenggelam di air. Tapi kenapa kapal laut
dari logam baja dapat mengapung di air?
Pada kasus ini berlaku hukum Archimedes, Setiap benda yang terendam
sebagian ataupun seluruhnya di dalam cairan (dalam hal ini air) akan
mengalami gaya apung setara dengan berat benda yang dipindahkan oleh
benda tersebut. Apa yang terjadi dengan logam baja jika dimasukkan ke
dalam air?
Tenggelam
Dalam
ilustrasi, kita lihat logam baja dengan volume 1 m3 tenggelam
sepenuhnya di dalam air. Dapat dilihat pula jika logam baja mengalami 2
gaya. Satu gaya gravitasi yang menarik massa logam baja ke bawah. Gaya
ini setara dengan massa logam baja yaitu 7750 kg. Gaya lainnya adalah
gaya apung ke atas yang besarnya setara dengan massa air yang sekarang
ditempati oleh logam baja, yaitu sebesar 1000 kg. Air yang ditempati
oleh logam baja adalah sebesar 1 m3 (sama dengan volume logam baja yang
terendam air) sedangkan di atas sudah disebut jika 1 m3 air memiliki
massa 1000 kg. Karena gaya kebawah lebih besar dari gaya ke atas, maka
logam baja tenggelam.
Melayang
Sekarang
misalkan kita isi 87,1% bagian logam baja dengan udara, karena sekarang
bagian dalam logam baja hanya berisi udara, maka artinya massanya
menyusut menjadi tinggal 12,9% saja dari massa awal yang sebesar 7750
kg. Massa yang tersisa sekarang hanya 1000 kg. Akibatnya sekarang gaya
ke bawah sebesar massa logam baja menjadi sama dengan gaya apung
sehingga logam baja sekarang melayang di dalam air.
Terapung
Jika
kali ini kita isi bagian logam baja dengan 95% udara, maka yang terjadi
adalah seperti ini Selama logam baja berada di dalam air, ia akan tetap
mengalami gaya apung sebesar 1000 kg. Karena gaya apung sekarang lebih
besar dari massa logam baja, maka logam baja mulai mengapung. Saat
misalnya 50% bagian logam baja mulai keluar dari air, maka gaya apung
pun berkurang menjadi sebesar 500 kg. Namun gaya apung ini tetap lebih
besar dari massa logam baja sehingga logam baja tetap dalam proses
mengapung. Saat massa air yang dipindahkan menjadi sama dengan massa
logam baja sebesar 387,5 kg, maka sekarang logam baja dalam keseimbangan
antara daya apung dengan massa logam baja itu sendiri.
Pada
kasus pertama, logam baja tenggelam karena massa jenisnya (7750g/m3)
jauh lebih berat dari massa jenis air yang 1000 kg/m3. Pada kasus kedua,
logam baja melayang karena massa jenisnya sekarang sama dengan air.
Pada kasus ketiga, logam baja mengapung karena massa jenisnya (387,5
kg/m3) lebih kecil dari massa jenis air.